Pada tahun 1996, Marvel sempat dinyatakan bangkrut setelah pemimpin Marvel pada saat itu, Ronald Perelman, menjual saham
perusahaan Marvel dan terjadi kemerosotan industri yang bersangkutan
pada pertengahan dekade 1990-an. Masalah yang menimpa perusahaan Marvel
ini akhirnya dibawa ke pengadilan
dan investigasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas finansial yang
dilakukan oleh Perelman. Belakangan diketahui bahwa menjelang periode
kebangkrutan, Perelman sempat mengeluarkan surat-surat obligasi sampah (junk bond)
untuk mendapatkan hak kepemilikan atas perusahaan hiburan anak-anak
lainnya. Usai proses yang berlarut-larut, setelah dinyatakan bangrut
setahun sebelumnya, pada tahun 1997
pihak pengadilan akhirnya menyatakan bahwa yang berhak memegang
perusahaan Marvel selanjutnya adalah Isaac Perlmutter, pemilik toko
mainan ToyBiz
yang juga merupakan salah satu perusahaan cabang Marvel. Dengan bantuan
rekan-rekannya seperti rekan bisnisnya Avi Arad, penerbit Bill Jemas,
serta editor Bob Harras, Perlmutter berusaha memulihkan kembali kondisi
perusahaan.
Sesudah Revitalisasi, Dengan milenium baru, Marvel kembali dari kebangkrutan dan kembali
mulai diversifikasi dengan persembahan. Pada tahun 2001, Marvel menarik
diri dari otoritas Comic Code dan membuka kode komik tersendiri, yakni Marvel Rating System.
Marvel juga membuka versi cetak seperti Ultimate Marvel dan Marvel
Ages. Seperti tahun 2009, Marvel tetap menjadi penerbit komik utama,
bahkan ketika industri telah berkurang untuk sebagian kecil dari ukuran
puncaknya dekade sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar